Data 7 Hewan Langka Yang Hampir Punah
Hewan langka merupakan organisme yang sangat sulit dicari karena jumlahnya yang sedikit. Yang bisa dikategorikan genting atau spesies terancam.
Pengkategorian spesies langka bisa dilakukan oleh suatu lembaga seperti pemerintah suatu negara ataupun propinsi. Namun, istilah ini sering digunakan tanpa memiliki batas kriteria yang spesifik. Umumnya hanya digunakan dalam diskusi ilmiah.
Konsep kelangkaan dapat terjadi dari sedikitnya jumlah suatu organisme di seluruh dunia, biasanya kurang dari 10.000; namun konsep ini juga dipengaruhi oleh sempitnya area endemik dan/atau habitat yang terfragmentasi.
Spesies yang dalam bahaya atau rentan, namun tidak dikategorikan langka, misalnya, memiliki populasi berjumlah besar dan tersebar namun jumlahnya terus berkurang dengan cepat dan diperkirakan akan punah. Spesies langka umumnya dipertimbagkan terancam jika spesies itu memiliki ketidakmampuan dalam jumlah populasi yang kecil untuk mengembalikan populasinya secara alami ke jumlah semula.
Dibawah ini data 7 hewan langka hampir punah yang memiliki keunikan tersendiri.
1. Mountain Pygmy Possum (Burramys parvus)
5. Kelinci Riverine (Bunolagus monticularis)
Pengkategorian spesies langka bisa dilakukan oleh suatu lembaga seperti pemerintah suatu negara ataupun propinsi. Namun, istilah ini sering digunakan tanpa memiliki batas kriteria yang spesifik. Umumnya hanya digunakan dalam diskusi ilmiah.
Konsep kelangkaan dapat terjadi dari sedikitnya jumlah suatu organisme di seluruh dunia, biasanya kurang dari 10.000; namun konsep ini juga dipengaruhi oleh sempitnya area endemik dan/atau habitat yang terfragmentasi.
Spesies yang dalam bahaya atau rentan, namun tidak dikategorikan langka, misalnya, memiliki populasi berjumlah besar dan tersebar namun jumlahnya terus berkurang dengan cepat dan diperkirakan akan punah. Spesies langka umumnya dipertimbagkan terancam jika spesies itu memiliki ketidakmampuan dalam jumlah populasi yang kecil untuk mengembalikan populasinya secara alami ke jumlah semula.
Dibawah ini data 7 hewan langka hampir punah yang memiliki keunikan tersendiri.
1. Mountain Pygmy Possum (Burramys parvus)
Spesies ini merupakan jenis marsupial
unik yang awalnya hanya diketahui dari fosilnya saja, hingga kemudian
ditemukan pada tahun 1966 pada sebuah resort ski di Victoria.
Ia merupakan salah satu dari pygmy possum terbesar di Australia, dan merupakan mammalia kecil yang umurnya terpanjang di dunia, dimana betinanya bisa mencapai usia lebih dari 12 tahun. Sayangnya, kehadiran industri resort ski yang menjamur di Australia mengakibatkan possum kecil ini kehilangan habitatnya hingga kini nyaris punah.
Ia merupakan salah satu dari pygmy possum terbesar di Australia, dan merupakan mammalia kecil yang umurnya terpanjang di dunia, dimana betinanya bisa mencapai usia lebih dari 12 tahun. Sayangnya, kehadiran industri resort ski yang menjamur di Australia mengakibatkan possum kecil ini kehilangan habitatnya hingga kini nyaris punah.
2. Solenodon Hispaniola (Solenodon paradoxus)
Solenodon memang rupanya mirip
dengan tikus, tapi mereka tidak seperti tikus sama sekali. Solenodon
ini merupakan satu-satunya mamalia yang menginjeksi korbannya dengan
racun.
Solenodon hanya terdiri dari dua spesies, yakni Hispaniolan solenodon yang ditemukan di Kepulauan Hispaniola dan Cuban solenodon yang distribusinya di Kuba.
Sebelum kolonisasi orang Eropa, spesies ini merupakan predator yang dominan di habitatnya, namun seiring berjalannya waktu, mereka kalah dengan predator baru semacam anjing, kucing dan luwak.
3. Badak Bercula Dua Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)
Solenodon hanya terdiri dari dua spesies, yakni Hispaniolan solenodon yang ditemukan di Kepulauan Hispaniola dan Cuban solenodon yang distribusinya di Kuba.
Sebelum kolonisasi orang Eropa, spesies ini merupakan predator yang dominan di habitatnya, namun seiring berjalannya waktu, mereka kalah dengan predator baru semacam anjing, kucing dan luwak.
3. Badak Bercula Dua Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)
Badak bercula dua ini merupakan
yang paling kecil dan terancam dari lima jenis spesies badak yang masih
bertahan hidup. Spesies ini hidup di pedalaman hutan Asia Tenggara,
sebagian besar di Indonesia.
Sayangnya, aktivitas manusia seperti penggundulan hutan mengakibatkan populasinya turun drastis sehingga terancam punah, diestimasikan hanya sekitar 275 ekor yang hidup hingga saat ini.
4. Wombat Hidung Berbulu dari Selatan (Lasiorhinus krefftii)
Sayangnya, aktivitas manusia seperti penggundulan hutan mengakibatkan populasinya turun drastis sehingga terancam punah, diestimasikan hanya sekitar 275 ekor yang hidup hingga saat ini.
4. Wombat Hidung Berbulu dari Selatan (Lasiorhinus krefftii)
Hanya tiga spesies wombat yang
saat ini masih bertahan hidup, dan ini salah satunya. Wombat merupakan
makhluk yang beraktivitas di malam hari, dan kebanyakan dilakukan
sendirian. Sepanjang hari, wombat tinggal di dalam lubang, dan baru
keluar di malam hari untuk memakan rerumputan.
Wombat banyak kehilangan habitat akibat aktivitas pertanian, serta predator-predator yang diperkenalkan ke Australia, terutama dingo.
Wombat banyak kehilangan habitat akibat aktivitas pertanian, serta predator-predator yang diperkenalkan ke Australia, terutama dingo.
5. Kelinci Riverine (Bunolagus monticularis)
Spesies kelinci Riverine ini,
berbeda dengan sebagian besar keluarga kelinci lainnya karena satu hal,
yakni tidak berkembang biak seperti kelinci. Ketika spesies kelinci
pada umumnya bisa membesarkan 12 bayi tiap kali hamil, dan berkali-kali
hamil dalam satu musim, kelinci ini hanya bisa membesarkan satu anak
dalam satu waktu, dan ia hanya hidup selama 3 atau 4 tahun di alam
terbuka. Habitat kelinci ini di gurun Karoo, Afrika, terancam akibat
gurun tersebut kerap menjadi lahan pertanian.
6. Baiji (Lipotes vexillifer)
Baiji, atau lumba-lumba di
Sungai Yangtze, kemungkinan sudah punah, karena hanya 13 saja yang
ditemukan selama survei populasi antara 1997 dan 1999. Survei terbaru
yang dilakukan tidak berhasil menemukan satupun baiji yang tersisa di
sungai tersebut.
Sungai Yangtze yang sangat ramai ini mengakibatkan Baiji kehilangan habitatnya dan populasinya menurun drastis, akibat aktivitas pemancingan maupun polusi limbah.
Sungai Yangtze yang sangat ramai ini mengakibatkan Baiji kehilangan habitatnya dan populasinya menurun drastis, akibat aktivitas pemancingan maupun polusi limbah.
7. Ekidna moncong panjang timur (Zaglossus bartoni)
Ekidna moncong panjang timur dan
barat punya fitur yang unik, yakni perpaduan antara mamalia dan
reptil. Keduanya juga nyaris punah akibat perburuan dan kehilangan
habitat, akibat aktivitas pertambangan, pertanian dan penebangan liar.
No comments:
Post a Comment